KOLAKA UTARA

Anggota DPRD Kolut Murka, Jajaran PT TMM Dihujani Amarah di Ruang Rapat

602
×

Anggota DPRD Kolut Murka, Jajaran PT TMM Dihujani Amarah di Ruang Rapat

Sebarkan artikel ini

KOLAKA UTARA – Suasana rapat dengar pendapat (RDP) yang menghadirkan pihak PT Tambang Mineral Maju (TMM) di kantor DPRD Kolaka Utara mendadak memanas pada Rabu (11/6/2025). Pihak perusahaan dihujani amarah dari anggota Komisi II Fraksi PDIP, Ansar Ahosa yang naik pitam.

Amarah anggota dewan meledak karena PT TMM dinilai mengabaikan pengusaha lokal dalam aktivitas pertambangan di wilayah IUP mereka. Selain itu, pihak perusahaan juga dianggap tidak menghargai pihak pemda yang juga hadir dalam rapat.

Tak tanggung-tanggung, Ansar menggebrak meja dan memerintahkan Satpol PP menutup pintu rapat untuk mencegah Direktur PT TMM meninggalkan ruangan. Ansar menekan agar sang direktur tidak beranjak keluar ruangan sebelum ada keputusan konkret soal pemberdayaan pelaku usaha lokal.

RDP ini merupakan pertemuan kedua, sebagai tindak lanjut tuntutan masyarakat dan pengusaha lokal yang merasa tersisih dalam proyek pertambangan yang seharusnya berpihak pada daerah. Namun jalannya rapat selama enam jam itu berubah menjadi ajang ledakan kemarahan setelah PT TMM dituding justru memprioritaskan mitra dari luar daerah seperti Kalimantan, Makassar, dan Jawa.

“Tripel M ini baru ajukan permohonan Senin lalu, langsung diakomodir. Pengusaha lokal dua bulan belum dijawab! Ini yang saya tidak terima,” tegas Ansar dengan suara bergetar.

Ketegangan semakin membara ketika Direktur PT TMM berkilah perlu waktu satu minggu untuk berkonsultasi dengan direksi di Jakarta. Jawaban itu memicu kemarahan Ansar hingga menggebrak meja.

“Pak Asisten hadir di sini sebagai representasi bupati. Datang ke sini mengemis juga. Masa kalian tidak punya hati nurani,” semprot Ansar.

Ia pun mendesak jawaban dari pihak PT TMM akan kemauannya mengakomodir pengusaha lokal atau tidak. Selain itu, PT TMM juga diminta untuk tidak mempertanyakan soal kepemilikan perusahaan lokal sebagai dalih karena yang utama yakni legalitas dan punya NPWP di Kolut.

Puncaknya, Ansar yang telah diliputi amarah sontak menggeser kursinya dan berdiri memerintahkan pintu ruangan ditutup.

“Sekarang harus ada jawaban, tutup pintu. Kalau tidak ada kepastian, tidak ada yang keluar dari ruangan ini. Terlalu kurang ajar kalian,” teriaknya penuh emosi.

Melihat situasi makin memanas, Wakil Ketua DPRD Kolut, Muhammad Syair langsung mengambil tindakan cepat. Ia menskors rapat selama 30 menit guna memberi waktu Direktur PT TMM menghubungi direksi di Jakarta.

“Sidang kita skors 30 menit. Harap tetap tenang,” ujar Syair sambil mengetuk palu.

Rapat tersebut dihadiri oleh para pimpinan fraksi dari Demokrat, NasDem, PKB, dan Ketua DPD Golkar Kolut.