KOLAKA UTARA-Jajaran Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara hadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digelar di Kabupaten Kolaka. Hadir langsung Wakil Bupati, H. Jumarding tanpa terkecuali Ketua Dekranasda, Hj. A. Nurhayani Nur Rahman.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka mengatakan tema ‘Harmoni Sultra’ Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius sebagai refleksi penting bagi seluruh masyarakat Sultra.
“Harmoni itu menyelaraskan keberagaman. Perbedaan adalah kekayaan budaya kita, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan,” ujar Andi Sumangerukka.
Gubernur juga menegaskan pentingnya inovasi dan pembangunan di setiap daerah untuk mendorong kemajuan yang berkelanjutan, serta mempererat persatuan di tengah keragaman budaya.
Sementara itu, Wabup H Jumarding yang tampak mengunjungi stand pemda Kolut mengatakan untuk melihat langsung seluruh produk dan hasil kerajinan tangan seperti kain tenun dan kerajinan lainnya maupun hasil pertanian juga dipamerkan dalam dalam HUT.
Ia juga mengapresiasi hasil kerajinan tangan masyarakat Kolaka Utara, seperti hasil tenun, lampu hias, tunggu kelapa dari bahan baku batok kelapa, kue kering, dari bahan baku coklat, dan masih banyak lagi kerajinan tangan yang di pentaskan.
Ia juga berharap, kedepannya akan banyak lagi inovasi-inovasi yang dibuat oleh para pengrajin tangan masyarakat Kolaka Utara. Sehingga kedepannya mampu dapat dipentaskan sampai ketingkat nasional dari hasil kerajinan tangan masyarakat Kolaka Utara.
Sementara itu pada moment terpisah, Ketua Dekranasda Kolut Hj. A. Nurhayani Nur Rahman tampak anggun dengan busana adat mengikuti fashion show bersama para Ketua Dekranasda se-Sultra.
A. Nurhayani tampil mengenakan busana bermotif tenun Patowanua, karya desainer lokal Fiki Mulkiyati Izzam. Perpaduan nuansa tradisional dan sentuhan modern dalam busana yang dikenakan mencerminkan keindahan warisan budaya Kolut.
Fashion show ini menjadi bagian dari upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Sultra sekaligus mendorong potensi ekonomi kreatif, khususnya di bidang kerajinan dan fashion berbasis kearifan lokal.
