Siaranpublik.com- Kehidupan astronot di luar angkasa tidak hanya soal misi ilmiah dan teknologi canggih, tetapi juga menyangkut kebutuhan dasar manusia, salah satunya buang air besar. Dalam kondisi mikrogravitasi, astronot tidak dapat menggunakan toilet seperti di Bumi.
Untuk itu, astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) menggunakan toilet khusus berbasis sistem vakum. Sistem ini dirancang agar limbah manusia tidak melayang di dalam kabin, yang dapat mengganggu kebersihan dan sistem sirkulasi udara.
Kotoran yang terkumpul akan dikeringkan untuk mengurangi bau dan pertumbuhan bakteri. Setelah penuh, kontainer limbah disimpan dalam kapsul kargo yang kemudian dilepaskan dari ISS dan terbakar di atmosfer Bumi.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyebut sistem sanitasi sebagai bagian penting dari keselamatan misi. Setiap astronot wajib menjalani pelatihan khusus sebelum bertugas di orbit.
“In microgravity, toilets use airflow instead of water to move waste away from the body,” tulis NASA dalam penjelasan resminya mengenai sistem toilet di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Keberadaan toilet antariksa menjadi salah satu teknologi vital yang memungkinkan astronot tinggal dan bekerja di luar angkasa dalam jangka waktu panjang.
