POLITIK

Survey ke 3 Indo Barometer: Elektabilitas Sumarling-Timber Meroket !

2647
×

Survey ke 3 Indo Barometer: Elektabilitas Sumarling-Timber Meroket !

Sebarkan artikel ini

SIARANPUBLIK.COM – Lembaga survei dan riset independen dengan skala nasional yakni Indo Barometer kembali merilis hasil survey terbarunya untuk yang ketiga kali pada pilkada Kabupaten Kolaka Utara (Kolut). Dari ketiga pasangan calon (paslon) yang berkompetisi, elektabilitas Sumarling Majja-Timber teratas.

Konsultan Area Indo Barometer Sultra, Sudarmin Sabaruddin, S.Kom,.M.Co  menjelaskan, hasil survey ke tiga yang dirilis menunjukkan paslon bertagline ‘Samaki’ jauh mengungguli dua kompetitornya yakni Nur Rahman -Jumarding dan Anton-Abbas.

“Hasil survey, elektabilitas Sumarling-Timber telah mencapai 51,1 persen ketimbang Nur Rahman-Jumarding,” bebernya, Senin (18/11/2024).

Sementara itu elektabilitas Nur Rahman -Jumarding dikemukakan sebesar 33,7 persen atau terpaut 18,4 persen dari Sumarling-Timber. Adapun Anton-Abbas dari hasil survey menempati angka 12,7 persen atau terpaut 22 persen dari Nur Rahman-Jumarding dan terpaut 39,4 persen dari Sumarling-Timber.

Dikatakan survey tersebut berlangsung antara 8-14 November 2024 melalui
wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur
(structured interview) terhadap 600 orang masyarakat dewasa dan terdaftar sebagai pemilih di Kolut dengan usia minimum responden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

“Sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap Kecamatan,” bebernya.

Adapun jumlah sampel sebanyak 600 responden, margin of error + 2.46 persen pada tingkat kepercayaan 97 persen. Unit Sampling Primer Survei (PSU) ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah sampel masing-masing 10 orang di 60 desa/kelurahan yang tersebar di Kolut.

Quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random
sebesar 20 prrsen dari total sampel.

“Dalam quality control tidak ditemukan adanya kesalahan berarti,” ungkapnya. (Rl)