Siaran Publik– Selama ini masyarakat kerap mendengar klaim bahwa panjang seluruh pembuluh darah dalam tubuh manusia, bila direntangkan, bisa mencapai 100.000 kilometer atau lebih dari dua kali keliling bumi. Namun, sejumlah penelitian terbaru justru mengoreksi angka tersebut dan menyebut estimasi itu terlalu berlebihan.
Menurut publikasi Texas Vascular Institute, angka 100.000 km berasal dari penelitian lama yang menggunakan asumsi sangat optimistis terkait massa otot dan kepadatan kapiler tubuh manusia. “Fakta sebenarnya, panjang pembuluh darah manusia lebih realistis berada pada kisaran 9.000 hingga 19.000 kilometer,” tulis laporan tersebut.
Keterangan serupa juga dipaparkan dalam laman ilmiah Wikipedia bagian “Capillaries”, yang mengutip beberapa riset modern. Dalam tubuh manusia rata-rata, jaringan kapiler yang sangat halus dan jumlahnya dominan, menyumbang porsi terbesar dari panjang pembuluh darah.
Dengan teknologi pencitraan 3D dan metode pengukuran terbaru, perkiraan kini lebih presisi dibanding kalkulasi abad lalu.
Ilmuwan menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi panjang pembuluh darah seseorang, di antaranya tinggi badan, massa otot, usia, dan kondisi kesehatan. Tubuh dengan massa otot besar biasanya memiliki lebih banyak kapiler untuk menunjang kebutuhan metabolisme.
Meski begitu, angka 100.000 km masih digunakan di sejumlah literatur populer sebagai gambaran betapa luas dan kompleksnya jaringan peredaran darah manusia.
“Tidak salah jika angka itu dipakai untuk ilustrasi, tetapi untuk kajian ilmiah, kita perlu menggunakan data yang lebih realistis,” jelas salah satu referensi dalam laporan tersebut.
Dengan panjang mencapai belasan ribu kilometer, sistem pembuluh darah manusia tetap menjadi jaringan vital yang menghubungkan setiap sel tubuh dengan oksigen dan nutrisi.
Fakta ini semakin menegaskan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah agar sistem distribusi alami tubuh tetap berfungsi optimal.