HEADLINEKENDARISULAWESI TENGGARA

ASR–Hugua Paparkan Capaian 100 Hari Kerja: Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Agromaritim Jadi Sorotan

113
×

ASR–Hugua Paparkan Capaian 100 Hari Kerja: Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan, dan Agromaritim Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

Kendari, Siaran Publik – Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, bersama Wakil Gubernur Ir. Hugua memaparkan sejumlah capaian konkret dalam program 100 hari kerja mereka di hadapan peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara 2025–2029. Acara ini berlangsung di Hotel Azizah Syariah, Kota Kendari, Selasa (10/6), dan sekaligus menjadi momentum evaluasi kinerja awal kepemimpinan pasangan ASR–Hugua.

Gubernur Andi Sumangerukka menjelaskan bahwa program 100 hari kerja difokuskan pada empat sektor prioritas, yaitu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan agromaritim berbasis ketahanan pangan. Ia menyampaikan bahwa seluruh capaian tersebut dilaksanakan berdasarkan kajian matang, dengan prinsip akuntabilitas dan orientasi langsung pada kebutuhan masyarakat.

Salah satu capaian yang disorot adalah keberhasilan pelaksanaan operasi aneurisma pertama di Sulawesi Tenggara, yang menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. Pemerintah Provinsi juga memperkuat sistem Sultra Health Service (SHS) sebagai bentuk perlindungan kesehatan berbasis asuransi bagi masyarakat.

Tak hanya itu, pembangunan tiga rumah sakit daerah di Buton Tengah, Konawe Kepulauan, dan Kolaka Timur telah resmi dimulai, dengan dukungan langsung dari Menteri Kesehatan RI, menandakan kuatnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat.

Di bidang pendidikan, program Penggaris (Perlengkapan Gratis untuk Siswa) telah membantu siswa dari keluarga kurang mampu. Pemerintah juga melakukan revitalisasi asrama pelajar dan pengembangan sekolah unggulan, termasuk SMA Negeri 1 Kendari.

Selain itu, beasiswa daerah serta program beasiswa lima tahun untuk 1.000 siswa berprestasi dan kurang mampu telah diluncurkan sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam sektor infrastruktur, Pemerintah Provinsi melalui program JAMAAH telah mempercepat pembangunan dan rehabilitasi jalan antarwilayah. Gubernur ASR menegaskan bahwa hingga akhir 2024, dari total 1.076,94 km jalan provinsi, sebanyak 66,57 persen telah dalam kondisi baik.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, 95 persen jalan provinsi akan dalam kondisi mantap dengan rata-rata peningkatan 61 km per tahun. Infrastruktur pendukung mobilitas dan ekonomi lainnya juga terus dikembangkan, termasuk pembukaan Terminal Tipe B Lacararia di Kolaka Utara, pembangunan dermaga, program mudik gratis, dan bantuan perumahan bagi korban gempa di Kolaka Timur.

Dalam bidang ekonomi, capaian penting tercermin dari inflasi daerah yang terkendali pada angka 1,71 persen per April 2025, lebih rendah dari target nasional sebesar 3 persen. Capaian ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi ASR–Hugua mampu menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Pemerintah juga mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program MANTU (modal usaha untuk ibu-ibu), serta memperkuat ketahanan pangan lewat distribusi benih, pupuk organik, rehabilitasi lahan kritis, pasar tani, dan revitalisasi Tempat Pelelangan Ikan. Strategi pencetakan sawah baru seluas 6.750 hektare dalam periode RPJMD juga telah dicanangkan sebagai bagian dari target swasembada pangan.

Di sisi pemerintahan, Gubernur ASR menegaskan pentingnya reformasi birokrasi. Pemerintah Provinsi telah mengimplementasikan manajemen talenta ASN, sertifikasi kompetensi, serta seleksi PPPK untuk tenaga teknis, guru, dan tenaga kesehatan. Penandatanganan pakta integritas oleh seluruh kepala perangkat daerah menjadi langkah nyata dalam menegakkan integritas birokrasi.

ASR juga mengajak seluruh jajaran OPD untuk menggali potensi daerah secara kreatif demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tanpa mengandalkan pola kerja yang monoton. Menurutnya, percepatan pembangunan harus dilakukan dengan pendekatan inovatif yang tetap berpihak pada kepentingan rakyat.

“Semua program pembangunan harus tersistematis dan berbasis kajian matang. Anggaran berasal dari rakyat, maka penggunaannya harus akuntabel dan berdampak langsung,” tegas Gubernur.