BEIJING, SIARAN PUBLIK – China berhasil meluncurkan roket pengangkut Gravity-1 Y2 dari perairan lepas pantai Haiyang, Provinsi Shandong, pada Sabtu (11/10). Peluncuran dilakukan pukul 10.20 waktu Beijing (09.20 WIB) oleh Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan.
Menurut kantor berita Xinhua, roket tersebut membawa tiga satelit ke orbit yang telah ditentukan, terdiri dari satu satelit bidang lebar dan dua satelit eksperimental.
Menurut Xu Guoguang, perancang utama sekaligus komandan misi, Gravity-1 mampu membawa muatan hingga 6,5 ton ke orbit rendah Bumi dan 4,2 ton ke orbit sinkron matahari di ketinggian 500 kilometer. Roket ini juga bisa mengorbitkan lebih dari sepuluh satelit dalam satu peluncuran dan dapat diluncurkan dari darat maupun laut.
Dalam misi kali ini, Gravity-1 Y2 melakukan manuver berbelok sekitar 40 derajat hanya dalam hitungan detik, menunjukkan kemampuan kendali yang lebih presisi dibanding misi sebelumnya. Roket ini menggunakan inti berbahan bakar padat dengan empat booster tambahan, meningkatkan stabilitas saat peluncuran di laut yang bergelombang.
Roket seri Gravity-1 dikembangkan oleh OrienSpace, perusahaan kedirgantaraan komersial China. Model perdana, Gravity-1 Y1, sukses diluncurkan pada 11 Januari 2024 dan dinobatkan sebagai roket padat terkuat di dunia buatan swasta China.
Keberhasilan peluncuran Gravity-1 Y2 memperkuat kemampuan China dalam meluncurkan berbagai jenis satelit secara cepat dan efisien, sekaligus memperluas keunggulan negara itu di sektor peluncuran antariksa komersial.
