Jakarta, Langkah nyata menuju kemandirian teknologi nasional semakin terlihat dengan diluncurkannya Laptop Merah Putih, hasil kolaborasi strategis antara Institut Teknologi Bandung (ITB), produsen teknologi lokal Axioo, dan raksasa global Intel.
Dalam seremoni serah terima komponen laptop yang digelar di Jakarta pada Selasa (6/5) lalu, ITB bersama Axioo menandai babak baru dalam pengembangan perangkat teknologi yang dirancang dan diproduksi oleh anak bangsa.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor ITB Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T., yang didampingi jajaran pimpinan kampus seperti Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi) serta Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc. (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan).
“Ini bukan sekadar laptop, ini adalah simbol semangat kemandirian bangsa di bidang teknologi,” ujar Prof. Tatacipta dilansir dari itb.ac.id.
Ia menambahkan, proyek ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri mampu menghasilkan inovasi strategis untuk kepentingan nasional.
Laptop Merah Putih dikembangkan oleh konsorsium lima kampus unggulan Indonesia: ITB, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Telkom University (Tel-U). Bersama mitra industri dalam negeri, mereka merancang laptop yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pendidikan, tetapi juga mengusung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.
Menurut Kepala Pusat Mikroelektronika ITB, Ir. Adi Indrayanto, M.Sc., Ph.D., penggunaan komponen lokal dalam Laptop Merah Putih menjadi dorongan besar bagi pertumbuhan industri perangkat teknologi dalam negeri. “Kami ingin membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi perangkat teknologi dengan kualitas global,” ujarnya.
Dengan menggabungkan inovasi kampus, dukungan industri nasional, dan teknologi canggih, Laptop Merah Putih diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun kemandirian teknologi Indonesia.(*)