KONAWE UTARA

KPD–Wilalang Bantah Isu Negatif Terhadap PT AKP, Beberkan Temuan Investigasi Lapangan

393
×

KPD–Wilalang Bantah Isu Negatif Terhadap PT AKP, Beberkan Temuan Investigasi Lapangan

Sebarkan artikel ini

Siaran Publik- Konsorsium Putra Daerah Wiwirano,Landawe dan Langgikima (KPD-Wilalang) menyampaikan bantahan resmi terhadap berbagai informasi negatif yang diarahkan kepada PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (AKP). Mereka menilai tuduhan tersebut berasal dari pihak luar yang tidak memiliki keterkaitan sosial maupun historis dengan masyarakat Konawe Utara.

Ketua Koalisi Rakyat Konawe Utara untuk Keadilan Tambang, Hendrik, mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi langsung ke lokasi perusahaan untuk memverifikasi kebenaran isu-isu yang beredar. “Kami turun, kami lihat, kami dialog. Hasilnya sangat kontras dengan narasi manipulatif yang disebarkan,” ujarnya.

Hendrik menegaskan bahwa AKP selama ini menjadi sasaran pemberitaan destruktif dari sejumlah media dan lembaga luar daerah. Namun, temuan lapangan menunjukkan perusahaan menjalankan tata kelola yang baik serta memiliki pola interaksi yang humanis terhadap pekerja dan masyarakat.

Dalam investigasi tersebut, KPD–Wilalang juga menemukan fakta terkait aksi demonstrasi anarkis oleh kelompok tertentu. Aksi itu mengakibatkan tiga kendaraan dirusak, tujuh petugas keamanan dipukul, serta dua pekerja lokal asal Landawe dianiaya. “Semua korban adalah putra daerah Wilalang, bukan orang luar,” tegas Hendrik. Ia menambahkan bahwa proses hukum yang berjalan bukanlah kriminalisasi, tetapi konsekuensi atas tindakan kekerasan.

Ketua Umum Leperasi Konut, Uksal Tepamba, menyebut bahwa narasi yang menyerang perusahaan telah menciptakan gambaran keliru di publik. Setelah memeriksa struktur kerja dan kondisi sosial di lapangan, pihaknya menemukan keterbukaan perusahaan dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Tuduhan provokatif tanpa data justru merugikan buruh lokal,” ujarnya.

Tokoh pemuda Wiwirano, Gafur SH., MH., menyatakan bahwa serangan terhadap perusahaan resmi sama saja dengan mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Menurutnya, ribuan keluarga menggantungkan hidup pada operasional perusahaan. Ia menilai aksi destruktif yang terjadi bukan berasal dari buruh lokal, melainkan dipengaruhi kepentingan luar.

Sementara itu, tokoh pemuda Landawe, Mustaman, menegaskan bahwa kehadiran perusahaan resmi seperti AKP memberikan lapangan kerja bagi pemuda setempat. Ia menyayangkan pemuda lokal justru menjadi korban dalam aksi anarkis tersebut. “Jika ada masalah, datang dialog. Jangan pukul security dan jangan merusak fasilitas,” ujarnya.

Keempat tokoh Wilalang sepakat bahwa Konawe Utara harus dijauhkan dari upaya provokatif yang dapat memicu ketegangan. Mereka membuka ruang kritik dan dialog selama disampaikan berdasarkan data dan dilakukan secara beradab.

Menutup pernyataannya, Hendrik menegaskan komitmen KPD–Wilalang untuk membela kepentingan masyarakat lokal. “Kami tidak melindungi perusahaan, kami melindungi kebenaran. Jika perusahaan bersalah, kami yang akan menuntut. Tetapi jika perusahaan difitnah dan anak daerah menjadi korban, kami wajib membela,” katanya.(*)