Jakarta, Siaran Publik – Airbus secara resmi mengungkap perkembangan terbaru pesawat angkut berat A400M pesanan Indonesia, yang kini telah keluar dari hanggar pengecatan dengan livery khas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Pesawat tersebut, dengan nomor seri MSN 148, menjadi unit pertama dari dua pesawat A400M yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan RI.
Zakir Hanid, Head of Region Asia Pacific Airbus Defence and Space dalam keterangan persnya menjelaskan, A400M pertama ini telah menampilkan livery kebanggaan TNI AU. “Pesawat A400M pertama untuk Indonesia telah keluar dari hanggar pengecatan dan saat ini sudah tampil dengan livery kebanggaan TNI AU. Ini merupakan tonggak penting dalam proses produksi,” ujar Zakir dalam jumpa pers di Jakarta.
Foto yang dibagikan Airbus memperlihatkan pesawat dengan corak abu-abu khas TNI AU, mirip dengan skema warna C-130J Hercules. Bagian hidung pesawat tertera nomor 01, sedangkan pada fuselage depan tertulis “TNI Angkatan Udara” dalam font besar berwarna hitam, diikuti tulisan “Indonesian Air Force” dalam ukuran lebih kecil. Di dekat pintu pesawat terlihat emblem Skadron Udara 31, yang akan mengoperasikan pesawat tersebut.
Bendera Merah Putih menghiasi sirip tegak belakang pesawat, disertai nomor registrasi A-4001. Roundel segi lima berwarna hitam milik TNI AU juga terpasang di bagian ekor, menambah kesan gagah dan otoritatif.
Pesawat ini akan berbasis di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebagai pusat operasinya. Menariknya, proses produksi MSN 148 berlangsung lebih cepat dari jadwal. Pengiriman yang semula direncanakan pada akhir 2025 kini dipastikan akan dilakukan pada November 2025. “Ini lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, berkat kerja sama erat antara tim Airbus dan pihak Indonesia,” lanjut Zakir.
Sementara itu, pesawat kedua (MSN 150) yang juga dipesan Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan. Pesawat ini telah berhasil melewati tahap power-on pertama, yaitu saat sistem kelistrikan dihidupkan untuk pertama kali. Saat ini, pesawat sedang menjalani pengujian sistem hidrolik serta simulasi untuk pilot.
Pesawat A400M merupakan pesawat angkut militer generasi terbaru yang dirancang untuk mengangkut muatan besar dan berat, seperti helikopter atau kendaraan lapis baja, serta mampu beroperasi di berbagai kondisi dan medan termasuk landasan pendek dan tidak beraspal.
Dengan kapasitas angkut hingga 37 ton dan jangkauan sekitar 2.400 mil laut, A400M cocok untuk berbagai misi strategis dan taktis, seperti bantuan kemanusiaan, evakuasi medis, serta pengisian bahan bakar di udara. Selain itu, kemampuannya sebagai pesawat tanker juga menambah fleksibilitas operasional bagi TNI AU.
Pesanan dua unit A400M oleh Indonesia dilakukan pada 2021 saat perhelatan Dubai Airshow. Dengan ini, Indonesia menjadi negara kedua di kawasan Asia Pasifik setelah Malaysia, serta negara ke-10 di dunia yang mengoperasikan Airbus A400M.
Pelepasan pesawat dari bengkel cat di FAL (Final Assembly Line) Seville, Spanyol, menandai transisi ke tahap produksi akhir sebelum uji terbang perdana dan pengiriman ke Indonesia pada akhir tahun ini.