KENDARI

Pantai Nambo Ditata Ulang, Praktisi Pariwisata Soroti Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

37
×

Pantai Nambo Ditata Ulang, Praktisi Pariwisata Soroti Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KENDARI, SIARAN PUBLIK — Pemerintah Kota Kendari tengah giat melakukan pembenahan dan revitalisasi kawasan wisata Pantai Nambo di Kecamatan Nambo. Penataan yang dilakukan secara intens ini mengundang berbagai tanggapan publik, termasuk dari kalangan praktisi pariwisata.

Ahmad Nizar, salah satu praktisi pariwisata Sulawesi Tenggara, menilai upaya penataan Pantai Nambo merupakan langkah positif. Namun, ia menekankan bahwa revitalisasi kawasan wisata tidak boleh berhenti pada perbaikan fisik semata. Aspek pemberdayaan masyarakat justru harus menjadi prioritas utama.

“Pantai Nambo sebenarnya termasuk destinasi yang selama ini cukup dimanjakan. Pemerintah sangat hadir, karena lahannya memang milik pemerintah. Itu menjadikannya sangat strategis untuk pengembangan kawasan,” kata Nizar, Sabtu (8/6/2025).

Menurut Nizar, dalam pengembangan kawasan wisata, pemerintah perlu merujuk pada masterplan yang jelas agar proses revitalisasi tidak bergantung pada pergantian kepemimpinan. Ia mengingatkan pentingnya keberlanjutan (sustainability) dalam pembangunan pariwisata.

“Pariwisata tidak boleh bergantung pada siapa pemimpinnya, tapi harus mengedepankan keberlanjutan. Dampak positif bagi masyarakat sekitar harus terus dijaga,” ujarnya.

Kampung Wisata

Pantai Nambo sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan Kampung Wisata melalui Surat Keputusan Wali Kota Kendari. Hal ini, kata Nizar, seharusnya menjadi pintu masuk untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism.

“Kalau sudah kampung wisata, artinya pemberdayaan masyarakat harus menjadi bagian penting. Pemerintah bisa mengambil peran sebagai penyedia infrastruktur dan pembina, tapi pengelolaan teknis di lapangan sebaiknya dilakukan oleh kelompok masyarakat seperti Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata),” ujar dia.

Nizar dikenal aktif dalam pengembangan sejumlah desa wisata di Sulawesi Tenggara. Beberapa desa dampingan yang pernah digarapnya berhasil meraih penghargaan nasional, seperti Desa Wisata Sani-Sani, Sumber Sari (Air Terjun Moramo), dan Desa Wisata Labengki yang meraih peringkat pertama nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2025 untuk kategori desa wisata berkembang.

Perhatian Lingkungan

Meski mengapresiasi penataan fisik yang dilakukan pemerintah, Nizar juga mengingatkan agar aspek lingkungan tidak diabaikan. Ia mencontohkan kondisi air laut Pantai Nambo yang beberapa waktu lalu sempat berwarna kuning.

“Dulu saya sempat beberapa kali mendampingi pelatihan di sana. Air lautnya sempat menguning. Ini fenomena lingkungan yang harus diantisipasi secara serius. Jangan sampai revitalisasi ini justru mengabaikan aspek lingkungan yang bisa merusak destinasi,” katanya.

Ia juga mengajak publik untuk menilai Pantai Nambo secara objektif. Menurutnya, karakteristik Pantai Nambo berbeda dari pantai-pantai lain yang masih alami dan belum tersentuh pembangunan.

“Pantai Nambo berada di kawasan yang sudah padat dan berada dalam kota. Jadi tidak adil kalau membandingkannya dengan pantai yang masih perawan. Namun, saya melihat Pemkot Kendari telah berupaya maksimal menjadikan Nambo tetap menarik,” ujar Nizar.

Ia berharap pemerintah tidak hanya fokus pada tampilan luar, tetapi juga memperhatikan kenyamanan pengunjung serta kapasitas SDM dalam memberikan layanan pariwisata yang berkualitas.

“Tidak ada yang salah dengan upaya Pemkot Kendari saat ini. Kita berharap ini berkelanjutan. Yang penting adalah bagaimana kenyamanan pengunjung tetap terjaga dan masyarakat sekitar ikut merasakan manfaatnya,” tutup Nizar.

Hingga kini, pemerintah daerah terus melakukan berbagai langkah penataan dan revitalisasi terhadap kawasan Pantai Nambo. Dengan pendekatan yang lebih modern dan penataan yang berkelanjutan, diharapkan destinasi ini kembali ramai dikunjungi, terutama oleh wisatawan domestik, di tengah persaingan destinasi wisata pantai di sekitar Kota Kendari.(*)