PENDIDIKAN

Menumbuhkan Semangat Literasi Lewat Lomba Bertutur di Kolaka Utara

315
×

Menumbuhkan Semangat Literasi Lewat Lomba Bertutur di Kolaka Utara

Sebarkan artikel ini
Lomba bertutur tingkat SD/MI yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolaka Utara. Foto (istimewa)

Minggu pagi yang cerah di Kolaka Utara, 18 Mei 2025, menjadi saksi semangat anak-anak SD/MI dari berbagai penjuru kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Mereka datang bukan untuk berlomba lari atau bermain, melainkan untuk bercerita menuturkan kisah penuh makna yang mengalir dari mulut mungil mereka di ajang Lomba Bertutur.

Suasana di lokasi lomba begitu hidup. Anak-anak tampak antusias dengan seragam putih-merah membawa cerita-cerita daerah yang mereka hafal dan resapi dengan penuh semangat.

Di balik cerita-cerita itu, tersembunyi upaya besar untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap buku dan budaya.

Lomba Bertutur ini digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kolaka Utara sebagai bagian dari gerakan literasi daerah. Bukan sekadar kompetisi, acara ini menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk berbicara di depan umum, menumbuhkan kepercayaan diri, dan mengenali kekayaan budaya lokal.

Bunda Literasi Kolaka Utara, Dra. Hj. Andi Nurhayani Nur Rahman, turut hadir memberi dukungan langsung kepada para peserta. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi awal dari tumbuhnya generasi muda yang tidak hanya gemar membaca, tapi juga mampu menyampaikan pikiran dengan baik.

“Lomba bertutur ini bukan sekadar ajang mencari juara. Ini adalah langkah awal untuk melatih anak-anak mengekspresikan diri, mengenal budayanya sendiri, dan tentu saja mencintai buku,” ujar Hj. Andi Nurhayani dengan penuh semangat.

Di balik layar, guru-guru dan orang tua pun tak kalah bangga. Mereka menyaksikan anak-anak yang biasanya pemalu, kini berani berdiri di panggung, menyampaikan cerita dengan ekspresi dan intonasi yang menggugah.

Dengan terselenggaranya lomba, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kolaka Utara menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Ia berharap, lomba ini tidak berhenti menjadi acara tahunan semata, melainkan berkembang menjadi gerakan literasi yang terus hidup di sekolah dan rumah-rumah.

Satu demi satu, suara kecil para peserta berkumandang menceritakan legenda daerah, dongeng penuh nilai moral, dan kisah-kisah dari buku yang mereka baca. Di antara suara itu, ada harapan besar,  bahwa masa depan literasi Kolaka Utara tengah tumbuh di panggung kecil hari itu.