KOLAKA UTARANASIONALPENDIDIKAN

Rp16,9 Triliun Digelontorkan untuk Revitalisasi 16 Ribu Sekolah di Seluruh Indonesia

506
×

Rp16,9 Triliun Digelontorkan untuk Revitalisasi 16 Ribu Sekolah di Seluruh Indonesia

Sebarkan artikel ini

Tangerang, Siaran Publik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Rapat Koordinasi Kepala Daerah bertema “Sinergi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, dalam rangka Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026.
Acara berlangsung di Hall 3 Ground Floor, ICE BSD City, Tangerang, Kamis (13/11/2025), dan dihadiri ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menegaskan bahwa Program Revitalisasi Satuan Pendidikan bukan sekadar agenda pembangunan infrastruktur, tetapi juga merupakan gerakan ekonomi masyarakat.
“Program revitalisasi ini bukan hanya memperbaiki bangunan sekolah, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Melalui sistem swakelola, warga ikut membangun dan merasakan langsung manfaat ekonominya,” ujar Fajar dalam keterangan persnya.

Wamen Fajar menjelaskan, program revitalisasi yang dijalankan dengan pendekatan padat karya telah menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan.
“Berdasarkan temuan di lapangan, program ini telah membuka lapangan kerja bagi sekitar 300 hingga 350 ribu tenaga kerja di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Selain memperkuat ekonomi lokal, Fajar menegaskan bahwa revitalisasi bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkualitas. “Revitalisasi Satuan Pendidikan tidak hanya membangun tembok, tetapi juga membangun harapan dan masa depan. Sekolah harus menjadi ruang tumbuh yang sehat secara fisik, psikis, sosial, dan spiritual,” tambahnya.

Wamen juga memaparkan kemajuan digitalisasi pembelajaran yang menjadi bagian dari program revitalisasi. Hingga 10 November 2025, pemerintah telah mendistribusikan 150.000 unit Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, dengan target mencapai 288.000 unit hingga akhir tahun.

Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikdasmen, Winner Jihad Akbar, menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan program revitalisasi diikuti oleh 561 sekolah penerima Program Revitalisasi SMA Tahun 2025 dari berbagai provinsi. Kegiatan di Tangerang dihadiri oleh 280 sekolah dari wilayah Kepulauan Riau, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua, sementara kegiatan di Cibinong diikuti oleh 281 sekolah dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Untuk tahun 2025, pemerintah mengalokasikan Rp16,9 triliun bagi lebih dari 16 ribu sekolah penerima program di seluruh Indonesia. Sebagai bentuk kesinambungan, pemerintah juga menyiapkan Rp14 triliun untuk pelaksanaan program di tahun 2026.

Kolaka Utara Siap Dukung Program Revitalisasi Pendidikan

Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar

Di lokasi yang sama, Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar, turut hadir bersama Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kolaka Utara, Ismail.
Bupati menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan.

“Sebagai wujud komitmen, kita harus melakukan berbagai terobosan untuk menjemput program pemerintah pusat di bidang pendidikan. Demikian juga di bidang lain seperti kesehatan, pertanian, dan perkebunan. Dibutuhkan kreativitas dari kepala OPD untuk mendukung hal ini,” ujar Nur Rahman.

Ia optimistis mutu pendidikan di Kolaka Utara akan terus meningkat. Pemerintah daerah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya untuk memperluas akses pendidikan dan menyukseskan program wajib belajar 13 tahun.

“Melalui program ini, harapan kita tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Pemerintah telah menyiapkan bus sekolah, seragam gratis dari TK hingga SMP, lengkap dengan buku dan alat tulis,” ungkapnya.

Selain itu, seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di Kolaka Utara kini telah memperoleh bantuan smartboard atau papan tulis interaktif sebagai bagian dari upaya digitalisasi sekolah. “Guru masa kini harus siap dengan kemajuan teknologi pembelajaran agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,” tutupnya. (rus)