HEADLINENASIONALTRAVEL

Dari Warisan Dunia ke Industri Kreatif, Prabowo dan Macron Luncurkan Kemitraan Strategis Kebudayaan di Candi Borobudur

83
×

Dari Warisan Dunia ke Industri Kreatif, Prabowo dan Macron Luncurkan Kemitraan Strategis Kebudayaan di Candi Borobudur

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron bersama Ibu Negara Prancis Brigitte Macron berfoto di depan Candi Boeobudur. Foto (BPMI Setpres)

Magelang, Siaran Publik — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron melakukan kunjungan ke Candi Borobudur, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). Kunjungan tersebut menandai peluncuran kemitraan strategis di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.

Dalam sambutannya, Presiden Macron menyampaikan apresiasi atas penyambutan hangat dari Indonesia dan mengungkapkan bahwa kerja sama kebudayaan ini akan berlandaskan pada dua pilar utama, yakni pelestarian warisan dunia dan penguatan industri budaya serta ekonomi kreatif.

“Pagi tadi, para menteri kebudayaan dan pelaku seni dari kedua negara telah hadir dan menandatangani sejumlah perjanjian penting. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Macron.

Pilar pertama fokus pada kerja sama pelestarian warisan budaya dan pengelolaan museum. Prancis akan mendukung Indonesia melalui kolaborasi antara Indonesian Heritage Agency dan Centre des Monuments Nationaux. Macron menyebutkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan warisan dunia yang luar biasa, dan Prancis siap berbagi keahlian dalam bidang konservasi dan manajemen situs budaya.

“Sejumlah orang dari Indonesia juga akan datang ke Prancis agar kita bisa saling belajar,” kata Macron.

Kajian mendalam terhadap situs-situs warisan budaya Indonesia akan dilakukan bersama institusi pendidikan dan penelitian dari Prancis. Selain itu, kemitraan antara EVO dan Grand Palais Museum Guimet juga diluncurkan untuk mendukung penyelenggaraan pameran yang melibatkan seniman kontemporer dari kedua negara.

Penguatan Industri Kreatif

Pilar kedua dari kemitraan ini adalah penguatan industri budaya dan ekonomi kreatif, khususnya untuk pemberdayaan generasi muda.

“Prancis dan Indonesia ingin menjadi wadah untuk memandirikan kaum muda kreatif dan inovatif di kedua negara,” ujar Macron.

Beberapa bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara lain kolaborasi perfilman antara Centre national du cinéma (CNC) dan sekolah perfilman La Fémis. Program ini mencakup pelatihan, penyebarluasan karya, serta koproduksi film bersama. Macron juga menyoroti pentingnya membangun model pendanaan film yang lebih inklusif dan tidak bergantung pada model besar semata.

Di bidang mode, Presiden Macron menyambut baik keterlibatan desainer Indonesia dalam Paris Fashion Week dan kerja sama dengan inkubator PINTU. Selain itu, kemitraan budaya akan diperluas ke sektor lain seperti gim, desain, gastronomi, dan tata kota berkelanjutan.

“Saya menyapa semua pelaku industri kreatif Indonesia yang hadir di sini, yang karyanya sudah dikenal di Prancis melalui festival film, kuliner, dan fashion,” tambah Macron.

Mengakhiri sambutannya, Presiden Macron menegaskan bahwa kemitraan ini akan dijalankan atas dasar kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih karena kemitraan ini dapat diluncurkan di situs budaya yang begitu sakral dan bersejarah seperti Candi Borobudur.

“Kami ingin menjadi mitra yang dapat dipercaya, sahabat sejati. Hidup Indonesia, hidup Prancis, dan hidup persahabatan antara kedua negara kita,” tutup Macron.(BPMI Setpres/Siaran Publik)