NASIONALTRAVEL

Indonesia Simpan Lukisan Gua Naratif Tertua di Dunia, Usianya Capai 51.200 Tahun

55
×

Indonesia Simpan Lukisan Gua Naratif Tertua di Dunia, Usianya Capai 51.200 Tahun

Sebarkan artikel ini
Foto: Seni cadas di Leang Karampuang/Nature

Sulsel,Siaranpublik.com- Sulawesi Selatan kembali mencatatkan namanya dalam sejarah peradaban manusia dunia. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi Nature mengungkap bahwa lukisan gua di kawasan karst Maros–Pangkep, merupakan seni gua naratif tertua yang pernah diketahui, dengan usia mencapai sekitar 51.200 tahun.

Lukisan tersebut tidak hanya berupa gambar tunggal, melainkan menampilkan adegan figuratif yang saling berinteraksi, termasuk sosok mirip manusia dan hewan. Para peneliti menilai, komposisi ini menunjukkan bahwa manusia modern awal telah memiliki kemampuan berpikir simbolik dan bercerita secara visual jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan metode penanggalan mutakhir laser-ablation uranium-series (U-series) imaging, yang memungkinkan pengukuran usia minimum lukisan dengan tingkat presisi tinggi. Teknik ini menganalisis lapisan kalsit yang terbentuk di atas pigmen lukisan, sehingga menghasilkan estimasi usia yang lebih akurat dibanding metode sebelumnya.

Salah satu panel terkenal yang menggambarkan adegan berburu sebelumnya diperkirakan berusia sekitar 43.900 tahun, kini diketahui memiliki usia minimum sekitar 50.200 ± 2.200 tahun. Bahkan, panel lain di gua Leang Karampuang menunjukkan usia yang lebih tua, mencapai 51.200 tahun, menjadikannya rekor tertua seni naratif manusia.

Temuan ini sekaligus menggugurkan anggapan lama bahwa seni figuratif dan naratif pertama kali berkembang di Eropa. Sebaliknya, Asia Tenggara khususnya Indonesia terbukti menjadi salah satu pusat awal perkembangan budaya simbolik manusia.

Para peneliti menegaskan, seni gua ini bukan sekadar ekspresi estetika, tetapi mencerminkan kemampuan kognitif tingkat tinggi, termasuk imajinasi, komunikasi, dan kemungkinan tradisi lisan yang sudah berkembang pada masa itu.