KENDARI, SIARAN PUBLIK– Harapan besar untuk masa depan anak-anak Kolaka Utara kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Kabupaten Kolaka Utara untuk kedua kalinya berhasil meraih Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Pratama 2025 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia.
Penghargaan bergengsi ini diumumkan dalam acara Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2025 di Kendari, Selasa (19/8/2025). Pj Sekda Kolaka Utara, Muhammad Idrus, hadir langsung menerima penghargaan tersebut dengan penuh rasa syukur.
“Ini adalah buah kerja keras bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat, sekolah, organisasi, hingga komunitas yang peduli pada anak. Kolaka Utara ingin menjadi rumah yang ramah bagi tumbuh kembang generasi masa depan,” ungkap Idrus.
KLA diberikan berdasarkan berbagai indikator, seperti regulasi ramah anak, penyediaan fasilitas publik yang mendukung kenyamanan anak, keberadaan forum anak, layanan kesehatan dan pendidikan inklusif, hingga perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi.
Kolaka Utara sendiri sebelumnya telah meraih penghargaan serupa pada 2023. Tahun ini, predikat itu kembali disandang berkat upaya mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan yang berpihak pada anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kolut, Dra. Andi Darwisah, menegaskan pihaknya tidak akan berhenti pada capaian ini.
“Kami akan terus berinovasi, memperkuat sinergi lintas sektor, dan memastikan anak-anak Kolaka Utara bisa tumbuh di lingkungan yang aman, sehat, serta penuh kasih sayang,” ujarnya.
Pemerintah daerah pun menargetkan agar tahun-tahun mendatang status KLA Kolaka Utara bisa meningkat ke kategori yang lebih tinggi. Dukungan penuh dari semua pihak menjadi kunci dalam mewujudkan mimpi besar tersebut.
Pada kesempatan yang sama, penghargaan serupa juga diberikan kepada lima daerah lain di Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Kolaka, Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe Utara, Kota Bau-Bau, dan Kota Kendari.
Bagi Kolaka Utara, pencapaian ini bukan sekadar piagam, melainkan tekad bersama untuk melindungi hak-hak anak dan menyiapkan generasi emas yang berdaya saing dan berkarakter.
