KOLAKA UTARAPENDIDIKAN

Dari Kisah Jepang ke Lapangan Lalume: Pj Sekda Kolut Ingatkan Guru sebagai Penyangga Peradaban

142
×

Dari Kisah Jepang ke Lapangan Lalume: Pj Sekda Kolut Ingatkan Guru sebagai Penyangga Peradaban

Sebarkan artikel ini

Kolaka Utara, Siaran Publik — Dentuman drum Marching Band SMPN 1 Lasusua menggema di Lapangan Lalume, Kecamatan Pakue, menandai dibukanya Porseni PGRI Kolaka Utara 2025. Ribuan guru yang memadati arena tak henti memberikan sorakan dan tepuk tangan, menjadikan pembukaan ajang dua tahunan ini sebagai perayaan besar dunia pendidikan di Kabupaten Kolaka Utara.

Dari tribun utama, Ketua PGRI Kolaka Utara yang juga Pj Sekda, H. Muhammad Idrus, menyaksikan barisan demi barisan kontingen dari 15 kecamatan. Sebanyak 2.853 peserta dari berbagai jenjang, mulai PAUD hingga , SMA sederajat dan PKBM hadir membawa bendera sekolah masing-masing dan semangat kebersamaan.

Dalam sambutannya, Idrus mengawali dengan ucapan terimah kasih kepada para guru atas dedikasinya yang diikuti dengan ungkapan sebuah kisah inspiratif tentang Jepang pasca bom atom 1945. Ia menceritakan bagaimana negara tersebut memulai kebangkitannya dengan memanggil para guru lebih dahulu dibanding profesi lainnya. “Bukan tentara, bukan polisi, bukan pengusaha. Guru-lah yang pertama dicari,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi yang membuat sebuah bangsa mampu bangkit kembali. “Kita semua yang hadir di sini, dengan berbagai profesi lintas sektor, semuanya dididik oleh guru. Maka kalau ada undangan dari para guru, kualat kita kalau tidak hadir,” canda Idrus.

Idrus juga mengingatkan agar Porseni menjadi ruang kebersamaan, bukan ajang perselisihan. “Kita hadir bukan untuk menunjukkan ego, tetapi untuk memperkuat solidaritas dan bergembira. Jangan datang untuk bertengkar,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Panitia, Ismail, melaporkan bahwa Porseni berlangsung pada 20–26 November 2025 dan menghadirkan berbagai cabang olahraga seperti sepak bola, voli, takraw, bulutangkis, catur, tenis meja, serta senam PGRI.

Untuk cabang seni, peserta mengikuti lomba vokal solo, paduan suara, tari kreasi, tilawah, seni lukis, lomba video pembelajaran, hingga best practices. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mempererat silaturahmi, menumbuhkan sportivitas, serta memberi ruang kreativitas bagi para guru.

Usai pembukaan, pertandingan sepak bola perdana antara PGRI Batuputih dan PGRI Pakue digelar. Sorakan semakin membahana ketika diumumkan bahwa gol pertama berhadiah Rp1 juta dari Ketua PGRI Kolaka Utara bersama para donatur.

Momen ini sekaligus menjadi ruang tumbuhnya solidaritas para pendidik, para penyangga peradaban sebagaimana pesan yang disampaikan Idrus melalui kisah Jepang yang menggema hingga Lapangan Lalume hari ini. (rus)